Friday, November 21, 2008

Sistem penilaian kinerja pegawai negeri sipil

Artikel ini saya buat untuk menanggapi komentar Neni terhadap email yang posting di milis mengenai korupsi waktu (ditulis oleh Pak Syam) dan juga saya posting di blog ini.

Korupsi waktu di satu sisi memang terkesan men-generalisir PNS, yang notabene beragam bidang, mulai dari bidang pelayanan masyarakat, misal: di kantor kecamatan, sampai peneliti (seperti saya) yang lebih banyak bekerja mandiri. Tapi sayangnya, ya memang begitulah kesan umum masyarakat terhadap PNS (kaciaan deh PNS). Bagi saya sendiri, tulisan itu saya jadikan semacam suluh. Saya yakin, tidak seluruh PNS seperti itu. Banyak juga yang harus bekerja lembur, baik itu di kantor maupun pekerjaan kantor dikerjakan di rumah, tanpa ada hitungan tambahan gaji lembur, tanpa ada hitungan gaji ke-13.

Kelemahan sistem penilaian kinerja PNS menurut saya karena tidak adanya 'reward and punishment'. Ini menyebabkan pegawai yang rajin kurang termotivasi untuk meningkatkan prestasinya, sebaliknya pegawai yang malas, malah dapat mengambil keuntungan, karena bisa nyambi kerja sampingan, bisa kerja asal-asalan, dsb. (dan ini OOT lho..). Selain itu, penilaian kinerja PNS hanya berdasarkan DP3, menurut saya tidak fair, karena bersifat top-down. Makin dekat seseorang dengan 'penguasa', entah melalui jalan 'kiri' atau 'kanan', makin bagus nilainya.

Menurut saya sebaiknya, penilaian kinerja pegawai didasarkan juga dari penilaian pihak selain atasan langsung, yaitu: (1) rekan sejawat, (2) anak buah, dan (3) mitra kerja yang tidak bekerja dalam 1 instansi. Penilaiannya tidak hanya berdasarkan rangking, tapi juga memberikan komentar bisa positif atau negatif. kemudian penilaian tersebut sebaiknya di-cek silang kepada ybs. hal ini bertujuan (1) untuk cek silang kepada ybs, (2) memberikan feed back kepada ybs, untuk evaluasi diri.

Sistem kepegawaian PNS di Indonesia itu ada di satu atap di bawah Men-PAN. Dari "jauh" saya melihat banyak kelemahan dalam sistem PNS. Mungkin saya mengungkapkan ini kepada forum yang tidak tepat, karena nggak tahu harus 'ngomong' sama siapa. Jadi saya anggap saja ini sebagai tempat menumpahkan uneg-uneg. Silakan tidak setuju dan monggo kalau setuju. Tapi sudah nasib jadi PNS kali , masuk susah keluar susah.

No comments: