Saturday, June 28, 2008

Work phylosophy

Sudah seminggu ini 'berkubang' dalam kesibukan penulisan thesis. Tidak hanya nulis tesisnya, tapi juga analisa, interprestasi dan sintesa data untuk pembahasan. Sampai kepala mau pecah rasanya.. karena urat-urat nadi di keningku sudah menonjol dari balik kulit. Syukurlah Tuhan menganugerahi umatNya dengan tulang tengkorak yang sangat kuat, sehingga otak tetap terlindung aman didalamnya.

Kuhabiskan waktuku sebulan ini untuk merangkai hasil dua riset di rumah kaca menjadi dua bab yang saling berkaitan satu sama lain. Walaupun baru setengah matang, tapi tetap saja kukirim untuk empat orang supervisorku dan minta komentar serta koreksian mereka.
Bagiku, tahap ini sudah merupakan ujian untuk menyelesaikan studi doktoralku, yang bagai penggodokan di kawah candradimuka.

Ketika profesorku bilang: "Hesti, I got nervous because of you" (he means: my progress). La, saya balik bilang: "Prof, I get more nervous than you. I couldn't sleep well."

Lho apa dia kira saya cuma leyeh-leyeh menikmati cuaca spring yang lagi indah-indahnya begini? sambil nonton sepak bola Euro (EK) 2008 depan tv? Wooo... mana sempat lah boo, lagian aku nggak suka sepak bola. Begitu set up tanggal defense-pun, aku sudah kebat-kebat, menghitung mundur hari-hari. karena masih banyak yang harus kususun untuk thesisku ini.

Aahhhh.. hari-harikua masih harus dijalani dengan kerja keras, tabah dan penuh keyakinan. Kata Mas Joko: "kalau kita mau, Tuhan pasti bantu. Beliau setiap saat setiap detik selalu bekerja memelihara dunia dan segala ciptaan-Nya. Kita sebagai umat-Nya juga harus bekerja. Kalau sudah dikerjakan, nanti kan pasti selesai juga"

Kata-kata bijak nan menyejukkan. Pikiran sudah butek, nggak bisa konsentrasi, akan jadi tenang dan pasrah. Pasrah dalam arti positif lho.. Pasrah berarti jika kita sudah berusaha sebaik yang kita mampu, hasilnya tetap pasrahkan sama Yang Kuasa. Karena Beliaulah Sang Penentu. Tapi itu jangan membuat kita tidak berbuat apa-apa.

Jadi sekarang, setelah nulis blog ini, saya mau mulai ngerjain 1/2 chapter lagi, yang menurut saya tidak perlu diburu-buru-pun tak apa, karena masih ada 1 chapter lagi, yang sama sekali belum saya sentuh, walaupun sudah ada outline dan analisa data. Tapi saya terlanjur janji kepada salah seorang supervisor saya untuk menyelesaikan manuscript yang 1/2 jadi ini untuk disubmit ke salah satu jurnal edisi khusus. Janji adalah hutang yang harus dibayar, jadi... akan saya tepati janji itu.

"Therefore, always perform your duty to the best of your abilities and without any personal motive or attachment to the results. One can attain the Supreme by Seva, because it awakens the dormant spiritual (or Kundalini) power within us." (B.G. 3.19)

Thursday, June 26, 2008

Today's inspiration

I see trees of green........ red roses too
I see em bloom..... for me and for you
And I think to myself.... what a wonderful world.

I see skies of blue..... clouds of white
Bright blessed days....dark sacred nights
And I think to myself .....what a wonderful world.

The colors of a rainbow.....so pretty ..in the sky
Are also on the faces.....of people ..going by
I see friends shaking hands.....sayin.. how do you do
Theyre really sayin......i love you.

I hear babies cry...... I watch them grow
Theyll learn much more.....than Ill never know
And I think to myself .....what a wonderful world
A song by Louis Amstrong "What a wonderful world"

Thanks God for any blesses you have given to me
for any wishes you make them true
for free fresh air I breath every seconds
for every precious happiness time and sadness I shall enjoy
I am humble for your lordlines


Tuesday, June 17, 2008

Emisi Karbon Indonesia: Mari ikut peduli

Indonesia adalah negara ketiga terbesar penyumbang emisi gas karbon, setelah Amerika dan Cina. dari deforestasi (perusakan hutan) saja, tanpa gas dari bahan bakar), Indonesia adalah negara nomor 1 penghasil emisi karbon (laporan Bank Dunia, 2007).

Perubahan lahan hutan (ekosistem hutan daratan dan rawa gambut) menyumbang gas rumah kaca ke atmosfer lebih besar dari pada gas dari sektor industri di negara maju. Indonesia telah meratifikasi Kyoto protokol dan berbagai macam perjanjian international yang berkenaan mengenai penyelamatan lingkungan. Tentunya status sebagai penghasil emisi karbon terbesar akibat deforestasi ini tidak perlu disandang, jika kita semua, baik rakyat tidak kaya tidak miskin, bersama pemerintah peduli akan lingkungan, peduli akan masa depan. Peduli bahwa kita hanya punya 1 bumi untuk tempat tinggal.

Apa yang bisa kita perbuat? Kita memang harus menuntut pemerintah bekerja lebih keras lagi menangani pembalakan kayu liar dengan mafianya. Menegakkan keadilan, karena kita tahu bahwa hukum di negara ini sudah seperti kacang goreng yang diperjual belikan. Tapi itu saja tidak cukup. Sebagai rakyat, perubahan harus mulai dari diri sendiri. Jaga kebersihan, tidak buang sampah sembarangan, menggunakan kendaraan yang hemat energi dan hemat biaya (BBM naik), memelihara lingkungan, menanam pohon jika punya halaman. Banyak hal-hal kecil yang akan berarti jika kita lakaukan bersama-sama.

Mari ikut peduli!